Apa itu penginderaan jauh?

Apa itu penginderaan jauh?

Penginderaan jauh adalah segala bentuk pengukuran dimana alat ukur tidak bersentuhan langsung dengan target. Misalnya, suhu tubuh air dapat diukur secara langsung dengan menempatkan termometer di air, atau secara tidak langsung menggunakan sensor satelit yang merekam pancaran energi termal dari air, yang dapat dikonversi ke suhu.

Pada lingkungan atmosfer, teknik penginderaan jauh digunakan untuk memetakan berbagai parameter dan proses yang terjadi pada berbagai ketinggian, contohnya: karakteristik awan (mis. ketebalan, ketinggian), curah hujan, konsentrasi gas dan aerosol, irradiansi permukaan, dan irradiansi puncak atmosfer. Berbagai peralatan penginderaan jauh dapat digunakan pada lingkungan atmosfer, meliputi sensor pasif yang bergantung pada pantulan sinar matahari atau pancaran energi termal, dan sistem aktif, seperti radar, laser airborne, atau sistem sounding satelit yang menghasilkan energi iluminasi mandiri.

Memahami citra penginderaan jauh

Gambar yang direkam oleh sistem pasif (Gambar 1) berisi rekaman tentang bagaimana sinar matahari di daerah panjang gelombang warna tertentu diserap dan dihamburkan oleh kolom air dan substrat bentik. Pemahaman dan pengolahan citra lingkungan pesisir membutuhkan pemahaman terhadap semua interaksi tersebut.

Toolkit ini fokus pada sistem penginderaan jauh pasif dan menjelaskan penggunaannya pada pemetaan atmosfer, monitoring dan pemodelan berbagai kondisi atmosfer.

remote sensing concept
Gambar 1: Model konseptual dari proses fisis yang terjadi di atmosfer dan terlibat dalam proses penginderaan jauh, mengidentifikasi semua kontrol interaksi cahaya yang terekam pada citra dan perbedaan interaksi cahaya. Klik pada objek garis putus untuk informasi lebih lanjut tentang setiap aspek interaksi cahaya.

Atribut data penginderaan jauh

Dimensi spatial

  • Ini mengacu pada lebar, panjang dan luas yang dicakup oleh citra satelit atau foto udara (misalnya 10 km x 10 km) dan ukuran pikselnya, mis. 250 m dan 1 km pada citra MODIS dan SeaWiFs.
  • Dimensi ini, bersama dengan ukuran fitur di lingkungan, mengontrol tingkat detail dan ukuran fitur yang bisa dipetakan, melalui deteksi dan identifikasi.
  • Lihat contoh.

Tipe sensor

  • Citra bisa berasal dari sensor pasif dan aktif.
    • Sistem pasif mengukur sinar matahari yang dipantulkan atau pancaran energi elektromagnetik dan tidak bisa beroperasi menembus asap atau awan atau di malam hari.
    • Sistem aktif mengindera target dengan sumber energinya sendiri dan mengukur jarak antara target dan sensor, juga pantulan energi elektromagnetik; sistem tersebut biasanya side-looking meliputi pencitraan radar, lidar dan sistem akustik berbasis kapal.

Tipe saluran spektral (cahaya)

  • Kontrol utama dari tipe informasi yang terukur oleh suatu sensor adalah penempatan dan lebar saluran spektral yang digunakan untuk mengukur energi elektromagnetik. Saluran spektral tersebut adalah wilayah dimana pantulan atau pancaran cahaya diukur. Sistem multi-spektral menggunakan < 10 saluran lebar, sedangkan sistem hiper-spektral menggunakan > 10-1000 bands.

Frekuensi dan waktu akuisisi citra

  • Citra diperoleh oleh sensor pada satelit yang biasanya berada di orbit kutub dengan waktu kunjungan reguler, yaitu merekam citra di lokasi yang ditetapkan pada waktu yang sama pada siklus berulang reguler. Untuk beberapa sensor, terutama dengan piksel > 250m, memiliki pengulangan harian. Untuk sensor lain mungkin berbeda dari 4-16 hari dan mungkin kurang jika sensor memiliki sensor optik yang dapat diatur sudut perekamannya.

Transformasi data penginderaan jauh ke informasi

  • Begitu citra untuk lingkungan pesisir diperoleh, citra tersebut kemudian diproses mengikuti urutan operasi pemrosesan citra untuk mengkonversi citra ke peta tematik (kategorik, mis. tipe komunitas vegetasi) atau peta kontinyu (skala pengukuran, mis. suhu) untuk variabel yang diinginkan. Sejumlah pendekatan tersedia untuk melakukan pemrosesan jenis ini dan untuk memberikan peta yang berguna. Lihat dasar-dasar.

Kembali ke atas